Minggu, 25 Juni 2017

Lebaran, dibalik 'nama' lapangan bola

Lebaran tahun ini hadir kembali, pasca menunaikan puasa di Bulan Ramadhan. Dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri pun dihadapkan pada pilihan lokasi atau tempat beribadah di hari raya ini. Alternative pilihan tersebut meliputi di mesjid atau di lapangan, beberapa mesjid pun serta lapangan 'bersolek' untuk menyambut jemaah yang hadir.

Demikian adanya, yang terkadang jauh-jauh hari menentukan pilihan tersebut. Aksesibilitas serta kenyamanan dalam beribadah di hari raya sebagai 'tolak ukur' memilih. Keterbatasan area masjid untuk menampung jemaah setempat seperti di pemukiman-pemukiman. Berbeda dengan masjid-masjid besar 'raya' yang berdiri atau berada di pusat-pusat keramaian. 

Sedangkan lapangan yang memiliki luasan tertentu akhirnya menjadi pilihan utama dalam beribadah di hari raya. Nyaris terlupakan bahwa jalan raya pun menjadi salah satu alternatif tempat menunaikan ibadah shalat di hari-hari raya umat muslim ini. Kesiapan menempuh jarak yang jauh pun tidak menyurutkan menuju lokasi yang telah ditentukan. Di area tempat tinggal bermukim berdiri masjid beberapa, satu mesjid dengan jarak tempuh terdekat, bernama Al-Jihad. 

Sarana lapangan bola yang saban hari tak pernah sepi dari pemain-pemain bola serta penonton setia. Hari-hari tertentu menjadi sarana olahraga latihan 'anak-anak dan remaja' generasi pemain bola dari warga setempat. Tersemat nama 'lapangan neraka' yang terdengar oleh saya sejak dulu, kemungkinan sejak dibuka 'dipakai' sebagai lapangan bola dll. Selentingan kabar-kabar bahwa sering terjadi 'kejatuhan' pemain-pemain bola dalam bermain.

Entah, karena 'rasa' kesal sehingga akhirnya pemain-pemain menyematkan nama 'lapangan neraka'. Di kekinian sekiranya hari raya tiba, selentingan kabar 'sematan' nama lapangan bola itu kembali  terdengar. Namun jangan dianggap nama 'lapangan neraka' tertera, sebagai 'Lapangan Bola Rappokalling' tertera dan terlihat jelas di atas pintu gerbang lapangan. Adapun posisi, di samping (sebelah kiri) Kantor Lurah Rappokalling di Makassar.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Mohon Maaf Lahir & Batin.
Smile-Peace-Heart



1 komentar:

KEMBALI BERSUA, HEY! MANADO CITY

Menyaksikan Pasutri Gaje, menarik untuk tak melewatkan film Pasutri Gaje yang berlatar belakang cerita, kisah dan kehidupan sepasang abdi ne...