Lokasi acara yang tak asing bagi penyair-penyair di kota Makassar. Gedung Arena Kesenian Makassar Societeit De Harmoni sebagai tempat acara tersebut berlangsung. Pertama kali berkunjung ke lokasi tersebut yang terkadang terlihat olehku pun, bangunan 'lama'. Suka cita karena akhirnya bersama rekan seangkatan 'Writing Camp' ikut nonton bersama 'nobar'.
Pagelaran berlangsung yang terasa 'hening, sunyi, sepi', di sela-sela 'hiruk-pikuk' acara. Penyair-penyair pengisi acara tampil silih berganti membawa nuansa pagelaran di acara hari puisi. Membaca puisi dengan 'style' yang berbeda-beda dari setiap penyair-penyair yang didaulat ke panggung. Tak sepi pun dari tepuk tangan sembari menikmati malam itu yang pada 'lesehan' baik penyair-penyair dan penonton. Sebagian, beberapa 'dudukan' sendiri ataupun bersama, ramai-ramai.
Di bagian salah satu sisi ruangan depan di gedung kesenian tertera gambar sosok-sosok 'wajah penyair'. Kutipan-kutipan puisi melengkapi
poster-poster penyair, menarik perhatian pengunjung sekaligus penonton yang berkesempatan hadir. Judul karya puisi dan nama-nama penyair tertera beserta kutipan puisi seperti yang telah tersebut di atas pada masing-masing poster.
Malam berlalu, beranjak puisi demi puisi, membawa ke dalam 'rasa' menikmati karya sang penyair, terdengar dari bibir-bibir sang penyair, sebuah buku di tangan-tangan sang penyair, karya sang penyair-penyair 'kata-kata yang tak menua', terlihat di malam itu. Selamat Hari Puisi Indonesia.
TKS kebersamaan ini, kawan😘
BalasHapus