Minggu, 29 September 2024

KEMBALI BERSUA, HEY! MANADO CITY

Menyaksikan Pasutri Gaje, menarik untuk tak melewatkan film Pasutri Gaje yang berlatar belakang cerita, kisah dan kehidupan sepasang abdi negara berprofesi PNS. Pemeran wanita, Bunga Cinta Lestari dan pemeran Pria Reza Rahadian yang telah dikenal sebagai sahabat sejak mereka berdua memerankan tokoh Habibie dan Ainun, sepasang cinta sejati. Menarik menyaksikann film Pasutri Gaje, menyelami kehidupan PNS yang kini bersentuhan dengan profesi yang digeluti sebagai abdi negara.

 

 


 
 







































































































Selasa, 17 September 2024

PETUALANGAN SHERINA II

Pertemuan kembali dengan teman sesama Alumni Pelatihan Kepenulisan ketika itu bersama-sama mengikuti kelas menulis di Kota Makassar. Tak dinyana ketika saling menertawakan 'kemauan latihan menulis' bersama-sama belajar dalam ketidaktahuan melahirkan lelucon untuk tertawa. Pengabaian akhirnya siapa yang menertawakan siapa, namun diantara angkatan sealumni ketika itu, kami berdua yang boleh dikatakan saling kabar-kabar meskipun dalam jangka waktu yang lama pun. Setelah bermukim di Kota Makassar, menyelesaikan studinya dan akhirnya bekerja di Kota Makassar, tak lama kemudian Adik Meila kembali ke kampung halamannya di Tana Wajo. 

Alhamdulillah, pertemuan demi pertemuan dalam jeda yang cukup lama pun tak mengurangi kebersamaan yang hadir apabila kembali berjumpa. Setelah masing-masing memasuki dunia kerja, saya pun berkesempatan mengunjungi kediaman Adik Meila di Minasa Upa Makassar. Jalur perjalanan saya menuju kantor yang beralamat di Bili-Bili Kabupaten Gowa akan melalui jalan Poros Herstasning  sebagai jalur pendek menuju Kab.Gowa yang pada sisi kiri dan kanan di jalur tersebut, posisi Perumahan Minasa Upalah, adanya.  Nah!?Pertemanan dengan kesamaan minat dalam kaitannya dengan kegiatan literasi yang boleh saya sebut sebagai 'teman sefrekuensi' untuk dunia tulis menulis. 

Nah! Posisi terkini Adik Meila berada kini di Marowali Palu, setelah pindah dari kampung halamannya di Kabupaten Wajo. Ketika berada di Makassar berselang beberapa waktu lagi saya beranjak ke Kota Manado, kami berkesempatan jalan bareng unntuk menyaksikan Film Petualangan Sherina.Latar belakang lokasi Film Petualangan Sherina 2, membawa saya untuk tak melewatkannya mengingat berlatanr belakang lokasi sekolah orang utan di kalimantan yang cukup berkaitan dengan dunia kerja saya sebagai calon ASN dalam ruang lingkup kerja-kerja di kehutanan. Secara keseluruhan memberi pesan untuk menjaga, memelihara, merawat keberlangsungan hidup orang utan, satwa yang langka untuk dapat dilindungi dari kepunahan. 

Hutan, habitat bagi satwa orang utan pun menjadi vital untuk dilestarikan sembari masyarakat hutan pun  diberdayakan mencapai keseimbangan mewujudkan hutan lestari pun dan masyarakat sekitar hutan pun sejahtera dengan ikut berperan serta dalam menjaga habitat satwa-satwa langka yang bertahan hingga kini. Selanjutnya menggambarkan pertemanan yang 'awet' yang sejak kecil sampai akhirnya dewasa pada kehidupan dunia kerja yang berbeda namun akhirnya pada titik lokasi yang sama dipertemukan. Menunjukkan bahwa memandang dunia kerja tidak hanya pada satu sisi namun akan menemukan sisi-sisi lain lebih dari satu sisi untuk kemanfaatan kerja-kerja bagi khalayak banyak. 

Nah! Profesi Sherina sebagai Jurnalis dan Profesi Sahabat Sherina sebagai 'Pawang' orang utan yang mempertemukan kedua sahabat ini kembali untuk berkolaborasi menyelamatkan satwa langka di negeri tercinta Indonesia, ini. Demikian pentingnya publikasi-publikasi 'kebaikan' yang hadir dalam sebuah peristiwa untuk dapat diketahui secara menyeluruh oleh siapapun, memberi pengaruh positif, energi positif membangun negeri dalam bidang kehutanan khususnya.  Kembali ke pertemuan saya dan Adik Meila, kami pun bersama - sama menyaksikan film Petualangan Sherina yang sarat nyanyian dan tarian semacam OPERA SENDRA TARI, salah satu kekhasan dari film ini, menurut saya. Era tahun 80-an - 90-an, OPERA menjadi tontonan dan hiburan anak ketika itu, sehinggan memori, kengana, ingatan film Petualangan Sherina kembali terkuak di film Petualngan Sherina II, ini. Sejatinya pertemanan akan mempengaruhi 'tumbuh kembang' bagi individu-indidu sejalan jejak kaki dan pijakan kaki di bumi ini. 

Demikian menciptakan 'circle' pertemanan baik dalam lingkungan secara khusus maupun umum memberikan sebuah tantangan 'menaklukkan' untuk sebuah pencapaian ke arah positif, lebih baik dari hari kemarin, setiap waktu dalam menjalani kehidupan. Menyaksikan tanpa kedipan mata karena cukup mengagumkan dan bahkan membawa memori kenangan balik pada fil Petualangan Sherina I pun yang ditandai dengan lagu diringi musik dan tari oleh para pemeran-pemeran film tersebut, terutama Sherina dan Sahabanya sebagai pemain utama.  Selanjutnya menikmati jalan-jalan sejenak di Mall, menikmati makan siang, menikmati cemilan-cemilan selanjutnya ngobrol-ngobrol tentang apa yang telah dilalui, dilakukan, pendapat/opini dan bagaimana memaknai kehidupan sebagai 'Ibadah', termasuk bagaimana rencana-rencana terkait dunia tulis-menulis. Terima Kasih.

   














NOBAR KK BOS

Nonton Bareng Kakak Bos, berawal dari kedatangan rekanan kerja dari satker lama yang gedung kantor bersebelahan dengan kantor satker saya, kini. Sebelum saya melanjutkan tulisan saya ini, izinkan saya menuliskan perihal salah satu penyesuaian saya berada di kota ini, kini di Manado termasuk jangkauan informasi film terkini yang akan diputar di bioskop kota anda. Nah!, meskipun bukan sebagai penikmat film yang wajib nonton keluaran film terbaru , namun melewatkan momen-momen film yang menjadi salah satu sumber inspirasi baik dalam materi-materi ide, tema tulisan atau bahkan sebagai buat belajar dan pembelajaran dalam menjalani hidup terkadang membuat saya perlu dan penting mengikuti informasi film terkini terkhusus dari negeri sendiri, Indonesia.  

Nah!Kaka Bos, terbersit ucapan dari rekanan di Kota Makassar yang pernah memanggil saya 'Kaka BOS', akhirnya menjadi penarik bagi saya untuk menyaksikan film tersebut yang diiringi dengan informasi yang berasal dari mulut ke mulut ketika berada di tempat kerja. Akhirnya  pasca berada di Kota Manado, menjadi film kedua yang saya saksikan setelah menyaksikan film pertama yang berjudul Pasutri Gaje. Kedua film tersebut memiliki tema yang berlatar belakang keluarga, Nah!mengikuti ajakan rekanan lama akhirnya bersama-sama menyaksikan film Kaka Bos dibioskop terdekat dari tempat bermukim, termasuk dekat dari kantor, waktu jadwal tayang film menyesuaikan dengan jadwal pulang kerja sehingga akses kemudahan menuju bioskop pun, terkendali dan lancar. 

Yuk!mengulik film KK BOS dari kaca mata saya, bahwa film  KK BOS mengangkat tema keluarga, dengan tokoh utama dan konflik utama berada pada pemeran bapak dan Anak Perempuannya, KK BOS sebagai bapak yang ingin memperlihatkan kebanggan kepada anak perempuannya sebagai bentuk penerimaan anaknya sebagai penyanyi yang akhirnya berhasil mewujudkan mimpi baginya dan anaknya meskipun berprofesi sebagai Kepala Jasa Keamanan yang terkesan berada dalam lingkaran gerak para preman-preman yang didukung pula oleh penampilan KK BOS yang  'brewok', akhir cerita bahwa apapun akan dilakukan seorang bapak terhadap anaknya demi kebahagiaan anaknya untuk memiliki, mencapai dan memenuhi rasa kebangaan seorang anak terhadap bapaknya. Terima Kasih, bapak.    









Senin, 16 September 2024

YOU LIKE? FESTIVAL LIKE 2, 2024

 
YOU LIKE?, FESTIVAL LIKE 2, 2024
 
Festival Like merupakan ajang untuk mengenalkan aktualisasi kerja dan langkah - langkah korektif kebijakan serta implementasi pada sektor kehutanan dan lingkungan hidup. Penyelenggara Festival Like oleh KLHK dengan dukungan para mitra kerja, pertama kali berlangsung di Arena Kawasan GBK, Jakarta pada tanggal  16 -18 September 2023. Festival Like 2, telah berlangsung  pula pada tanggal 8 - 12 September di Jakarta Convention Centre (JCC), kolaborasi KLHK dengan Media Detik.Com. Kali ke-2, Festival Like berkesempatan menghadiri dengan berkunjung ke Jakarta Convention Centre (JCC), beralamat di Jl. Gatot Subroto No.1, RT.1/RW.3, Gelora Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 10270.


Bertepatan dengan hari libur dan lowongnya waktu di sela-sela tugas kantor yang kini berdomisili di Kota Manado. Menciptakan inisiatif untuk memberi 'reward' buat diri sendiri yang telah menyelesaikan tugas di triwulan kedua tahun ini, 2004 serta menyelesaikan pula tahap perkuliahan pasca sarjana yang akan memasuki semesteran ke-3. Sebagai bentuk apresasi terhadap pencapaian baik dalam kerja maupun studi, kembali berkecimpung di dunia kerja lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dari satker lama Balai PSKL Wilayah Sulawesi di Kab. Gowa Prov. Sulsel ke Balai BPSILHK Manado Prov. Sulut. Perubahan status pegawai PPNPN menjadi PPPK, ungkapan langkah kesyukuran telah resmi bergabung dalam jajaran keluarga besar lingkup KLHK.
 
 
   
           
              


Boleh tersebutkan perjalanan mandiri, melalui rekomendasi kepala seksi ke kepala balai untuk menghadiri Fesival Like 2, tersebut dengan kapasitas sebagai pengunjung.Menarik, berbekal surat tugas resmi dari SATKER, perjalanan yang tahap pengurusan transportasi, akomodasi dan konsumsi serba dilakukan sendiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Bentuk belajar dan pembelajaran dalam menyelesaikan sendiri urusan perjalanan ini melalui aplikasi pemesanan tiket penerbangan dan penginapan. Ekspektasi yang sesuai, harapan atau keyakinan yang diharapkan dari hasil 'searching' ulasan-ulasan aplikasi perihal transportasi, akomadasi dan konsumsi (makanan), telah ditemukan yang terbaik. Dukungan, petunjuk dan saran kemudahan untuk melakukan perjalanan telah didapatkan yang akhirnya kelancaran perjalanan tersebut berlangsung tanpa kendala yang berarti. Alhamdulillah. 
 


 

Penginapan yang dituju berupa Home Stay, layanan ramah dan tidak mengecewakan, aksesibilitas ke JCC cukup dekat dengan harga terjangkau melalui aplikasi, sekitaran Home Stay tersedia pedagang kaki lima aneka pilihan makanan dan minuman, Akomodasi dari Bandara pun pelayanan 'amazing' bagi saya, aksesibilitas yang sangat mudah bagi aplikasi-aplikasi akomodasi yang beraneka ragam namun dengan posisi-posisi yang telah ditentukan sehingga tidak saling mengganggu apalagi saling 'bersaing' dalam mencari penumpang. Bagaimana tidak!? para penumpang di bandara memiliki kebebasan menentukan dan memilih akomodasi yang diinginkan baik itu karena kenyamanan, kepercayaan atau pertimbangan harga yang terjangkau terkait jarak tujuan masing-masing penumpang. 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
  
 
Demikian berbekal petunjuk pula perihal perjalanan di Jakarta dari kerabat yang bermukim di Jakarta cukup membantu dalam kemudahan menemukan akses-akses yang dibutuhkan dalam perjalanan mandiri tersebut. Perbedaan mencolok apabila melakukan dengan ramai-ramai bersama rekanan kerja dan rekanan pertemanan dan perjalanan yang mandiri 'serba sendiri' atas kendali sendiri. Menyiapkan diri, meluangkan waktu, menentukan hari, memastikan kejelasan pemberangkatan dari pihak terkait karena bagaimanapun 'keterikatan' dalam lingkup pekerjaan yang saya lakoni kini sebagai ASN. Nah!?!PR!OK!




Memasuki area Festival Like ke-2, 2024 diawali pintu gerbang yang saya abadikan di atas, selanjutnya pertama area yang saya kunjungi 'Pasar Rakyat' KLHK terlihat pula photo booth di area tersebut. 'Pasar Rakyat KLHK' ditandai pula dengan pintu gerbang mini berjumlah 2 gerbang, di dalam area terdapat stand-stand beberapa, seperti stand pameran produk Perhutanan Sosial, serta stand pameran produk turunan Hutan Mangrove, selain itu stand buah-buahan yang secara terbuka diperjual belikan bagi pengunjung yang berminat sesuai dengan harga yang tertera. 5 (lima) stand yang dilengkapi dengan 1 panggung hiburan dan 1 panggung berupa dudukan dan meja bagi pengunjung yang berminat untuk berlama-lama menikmati 'pasar rakyat'. 
 
Area depan pasar rakyat terdapat area yang diperuntukkan bagi booth-booth bagi produk perhutanan sosial semacam promosi-promosi bagi Balai PSKL di lingkup KLHK yang diketahui bersama berjumlah 6 balai di Indonesia. Banner-banner terpasang, Balai PSKL, Jawa, Balai PSKL Sulawesi, Balai PSKL Kalimantan, Balai PSKL Maluku Papua, dan Balai PSKL Sumatra yang masing-masing di jaga oleh crew stand yang telah ditentukan dari pihak terkait serta dilengkapi beberapa produk yang dipamerkan sekaligus juga mengundang pengunjung yang berminat untuk membeli. 


Selanjutnya gekaran-gelaran Talkshow berseliweran baik dalam ruangan-ruangan JCC maupun di luaran ruangan-ruangan JCC yang berada searea dengan pagelaran booth-booth yang terpajang.  Pengunjung pun berseliweran mengikuti kegiatan-kegiatan yang terbuka secara umum baik setelah registrasi di awal sebelum pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau talkshow-talkshow yang setelah akan berlangsung atau bahkan pada saat berlangsung akan dipersilakan untuk mengikuti, sesuai keinginan pengunjung atau sekadar 'mengisi' ruang-ruang undangan yang tak terisi, oleh panitia pelaksana acara pun mempersilakan masuk bagi yang berminat. Berikut yang menurut saya sebagai titik pusat gelaran pameran Festival Like 2, kali ini menghadirkan booth-booth/stand-stand dari sponsor yang berjumlah kurang lebih 50-an, yang antara lain, PT.Pertamina (Persero), Sucofindo, PT.Vale Indonesia, PLN, PT.Frreport Indonesia, dll, termasuk booth Pusfaster BSILHK BPSILHK Bogor yang tergabung dalam booth-booth KLHK. 
 
Hari ke-1, saya pun berkunjung sampai akhirnya pada hari ke-3, tepat pada tanggal 8,9, dan 10 Agustus 2024, meskipun demikian jadwal gelaran Festival Like ke-2 ini berlangsung selama 4(empat) hari, sampai dengan tangal 11 Agustus 2024. Setelah akhirnya mengikuti sampai 3 hari, saya pun pulang kembali ke Kota Manado dikarenakan melanjutkan perjalanan esok pada hari Ahad ke Kabupaten Bolaang Monggondow Sulawesi Utara, seyogyanya tugas tersebut telah tersebutkan setelah akhirnya saya memutuskan untuk berangkat mengunjungi Festival LIke ke-2 yang 4 hari tersebut. Untuk hari pertama gelaran konser pun diadakan yang dibuka oleh D'Maliq, selanjutnya hari ke-2, oleh kehadiran Happy Asmara yang pada konser ini, saya berkesempatan mengikuti, selanjutnya hari ke-3, oleh Konser Tulus dan ditutup oleh Konser Lyondra. 
 
Sejenak istirahat dengan tertidur siang jelang sore, tak lama kemudian saya melanjutkan perjalanan ke JCC dengan menggunakan aplikasi kendaraan, pada hari ke-2 pun, yang mengundang keramaian karena bertepatan dengan ajang kedatangan Presiden Jokowi beserta jajaran terkait, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Nurbaya Bakar. Riuh rendah menunggu senyapnya keramaian, saya pun melenggang masuk kembali area pagelaraan Festival Like ke-2 ini, di JCC. Sedangkan hari ke-3, persiapan pulang akhirnya yang merupakan perjalanan kunjungan yang terbilang singkat dengan segala rencana-rencana yang telah tersusun pada kapasitas sebagai pengunjung yang boleh dikatakan cukup tidak ada menemui kendala pun yang meninggalkan kesan pesan baik buat diri secara khusus maupun secara umum buat lingkup KLHK bagi satker-satker yang berperan serta dalam pagelaran besar ini sebagai event tiap tahun di negeri tercinta Indonesia. Terima Kasih.







SAMPAI JUMPA LAGI


































































KEMBALI BERSUA, HEY! MANADO CITY

Menyaksikan Pasutri Gaje, menarik untuk tak melewatkan film Pasutri Gaje yang berlatar belakang cerita, kisah dan kehidupan sepasang abdi ne...