TRIP OFFICE
Pembinaan Pegawai Lingkup Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi
Batu Malang, 18-22 Februari 2020
Telah
berlangsung Pembinaan Pegawai Lingkup Balai Perhutanan Sosial dan
Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi (BPSKL Wil. Sul) pada tanggal
18-22 Februari 2020 selama 5 hari. Tema Pembinaan Pegawai adalah
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Balai Perhutanan Sosial dan
Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi. Merupakan kali ke-3, saya sebagai
peserta, Kota Malang yang familiar dengan sebutan Kota Apel yang sejak
dulu diketahui bersama yang akhirnya saya pun tak luput membawa 'buah
tangan' oleh-oleh Apel khas Kota Malang. Selain itu kuliner Kota Malang
juga terdengar enak dan sayang untuk dilewatkan. Nah... berkesempatan
berkunjung ke Kota Malang untuk sekaligus menjawab rasa penasaran
kuliner Sate Malang yang terkenal seantero nusantara😋.
Kota
Malang, yang menurut saya 'full' kunjungan dan menyisakan kesan yang
akan mengundang kembali untuk menyusuri Kota Malang yang menyajikan
aneka wisata dan kunjungan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Bagaimana tidak? Rentetan kunjungan telah berlangsung
seperti pada kunjungan ke Eco Green Park dengan ulasan saya pada
Tripadvisor 'Maju Jalan Pantang Mundur, Bersua burung-burung, Menyusuri
jalan-jalan, Menyisir area wahana edukasi Batu Green Park, Sejuk, Damai,
Tenang, Indah Nan Cantik, Tak terasa sepanjang jalan beriringan
bersama-sama melangkah bersua burung-burung seantero jagad, Luar Biasa
... Yuk!. Wahana Kolam Musik demikian saya menyebutnya yang menyajikan
alunan musik sedemikian rupa sehingga tercipta di kolam, menyentuh
nurani, terdengar memangil kembali untuk mainkan musik air.
ECO GREEN PARK
KEBUN APEL MALANG
Bukan
kabar angin yang terdengar bahwa Kota Malang memiliki destinasi wisata
petik Apel. Mengunjungi kebun Apel yang berbuah lebat mengundang riuh rendah pengunjung tak terkecuali team rombongan dari instansi, BPSKL Wil.Sulawesi. Menikmati sensasi petik Apel dengan 'tangan kosong' atau tanpa memakai alat apapun untuk memetiknya. Bagaimana tidak? Ketinggian rata-rata pohon -pohon Apel yang terjangkau oleh pengunjung bahkan dengan sangat mudah bagi yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata, 'kesan enteng' memetik Apel akhirnya. Memberi kemudahan bagi pengunjung
untuk menikmati sensasi petik apel dan sekaligus menikmati secara
langsung hasil petikan. Keseruan dengan menikmati
ramai-ramai bahkan 'terkesan' berebutan menemukan apel-apel yang berbuah
lebat dan besar serta rasa apel yang sesuai selera. Tak terhenti
sampai hanya sekadar menikmati sampai puas pun bahkan pengunjung yang berkeinginan untuk
membawa buah tangan 'oleh-oleh' buah Apel diberikan kantongan-kantongan
plastik/kresek-kresek untuk diisi sesuai keinginan dari hasil petikan masing-masing. Untuk menikmati petik sepuasnya dan makan sepuasnya
diperkenankan selama berada dalam area kebun Apel. Sekiranya telah merasa
puas berada di kebun Apel akhirnya beranjak sambil membawa tentengan kresek yang siap melalui penimbangan sekaligus transaksi pembelian hasil petikan Apel.
AIR TERJUN 'COBAN RONDO'
Kunjungan Trip Kota Malang berakhir di Air Terjun Kota Malang, yang memiliki sepenggal kisah legenda. Demikian kisah legenda tersebut, COBAN RONDO, Air terjun
dengan debit air yang boleh dikatakan sangat deras dengan ketinggian
yang demikian tampak dalam foto yang terabadikan. Mencapai ketinggian
dengan jalan yang cukup menanjak menuju Air Terjun sehingga cukup energik kesan yang tercipta dalam mencapai air terjun
tersebut. Tiba di kaki Air Terjun akan ditemui garis
peringatan untuk lebih berhati-hati bahkan tidak untuk dilewati oleh pengunjung. Demikian debit air yang cukup deras agar pengujung terhindar dari ketidakamanan untuk menikmati Air Terjun dari dekat sehingga terpasang garis batas sebagai tanda 'area warning'.untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pengunjung. Sekiranya berkeinginan untuk menikmati tersebut diperkenankan hanya diluar garis batas pengaman tak
diperbolehkan untuk melintasi garis batas pengaman demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan untuk keamanan bersama sehingga rasa aman
tercipta dalam menikmati air terjun yang sangat indah, cantik dan menawan
ini, tak dinyana dibalik kisah legenda tercipta nama yang melekat kini tersebut sebagai Air Terjun Janda.
Legenda Coba Rondo
Asal usul Coban Rondo berasal dari sepasang pengantin baru yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita yang bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang menikah dengan Raden Baron Kusuma di Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari (Selapan), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjawati melarang kedua mempelai pergi karena baru selapan. Namun keduanya bersikeras pergi berangkat dengan segala resiko apapun yang terjadi diperjalanan. Ketika dalam perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian tidak dapat dihindarkan, kepada punokawan yang menyertainya Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang ada cobannya (Air Terjun), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama-sama gugur, dengan demikian akhirnya Dewi Anjarwati menjadi Janda (Dalam bahasa Jawa, Rondo). Sejak saat itulah Coban tempat tinggal Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan naman COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.
MUSEUM ANGKUT
Museum angkut, keseruan yang tak ada habisnya ketika mengunjungi Kota Malang yang menjawab rasa penasaran tentang Museum Angkut. Tak berbeda dengan Eco Green Park, dengan area yang sangat luas, terusan jalan-jalan dari wahana-wahana pameran angkut yang masing-masing dengan objek berbeda-beda mulai aneka kendaraan roda empat yang terbaru bahkan yang terkuno sekalipun baik angkutan udara, laut dan darat. Seakan tak menyisakan objek yang tak terkunjungi yang didukung suasana cuaca hujan Kota Malang yang menyejukkan sehingga mengundang rasa kedamaian bahkan jauh dari kesan membosankan dan tak ingin menghentikan mengitari wahana museum angkut. Wahana pameran Replika Pesawat Kepresidenan RI, Patung Presiden ke-3 Habibie tersajikan pun dan berkesempatan berfoto ria bersama kru-kru di Replika Pesawat Kepresiden tersebut
PUJON RAFTING MALANG
Rafting merupakan salah satu olahraga Arung Jeram yang sangat menarik untuk dicoba, selain arusnya yang deras dengan jeram yang panjang dan menantang (Kampoeng Rafting Pujon Batu-Malang Jawa Timur). Nah... untuk kedua kalinya, dalam rangkaian kegiatan pembinaan pegawai, Arung Jeram menjadi pilihan destinasi yang saya ikuti. O, ya... kesan yang tersisa ya... seakan tak ada habisnya bahkan sekiranya berkesempatan kembali menikmati arung jeram di lokasi yang berbeda tak ingin melewatkannya. Bagaimana tidak? Keseruan 'bermain' air di arung jeram sebagai tantangan tersendiri bagi penikmatnya bahkan 'mengalahkan' rasa takut boleh dikatakan salah satu kesiapan. Namun demikian pemandu arung jeram 'siap siaga' pada masing-masing perahu karet yang telah ditentukan masing-masing jumlah personilnya.
Wahana Coban Rondo
Naik Kuda, Delman & Sepeda
Naik delman berkeliling area wahana Coban Rondo seakan melepaskan kerinduan akan kampung halaman. Kesejukan dan ketenangan tercipta dalam menempuh perjalanan berkeliling naik delman dalam wahana tersebut.
Wahana Panahan/Menembak Coban Rondo
Wahana panahan/Menembak Coban Rondo menjadi pusat keramaian pula untuk menguji ketepatan panahan/tembakan pada sasaran yang mengundang konsentrasi yang cukup tinggi. Tantanganpun hadir dalam permainan panahan/menembak ini, tak mengurangi antusias pengunjung untuk antri yang bergiliran menggunakan panahan/tembakan pada masing-masing peluru dan sasaran yang telah disiapkan dalam wahana panahan/menembak tersebut.
TAMAN LABIRIN COBAN RONDO
Tak kalah menantang wahana Taman Labirin Coban Rondo yang tinggi tanaman pagarnya melewati tinggi rata-rata pengunjung pada umumnya. Sehingga menguji keberanian pula untuk menyusuri jalur-jalur jalan yang tidak terlihat, sehingga menemukan jalur tembus atau jalan buntu untuk mencapai taman air mancur yang berada di tengah-tengah. Pada umumnya untuk menyusuri taman labirin ini bersama-sama pengunjung lain atau bersama rombongan-rombongan pengunjung untuk menghindari atau mencegah ketersesatan dalam wahana taman labirin. Nah... bagaimana dengan opini, tersesat itu keren, boleh juga! Ayo maju pantang mundur, semoga kesempatan hadir kembali menemukan taman labirin!
Dokumentasi foto : Pribadi/BPSKL Wil.Sulawesi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar