Rabu, 25 Januari 2017
Kenapa Aku Menulis?
Kenapa aku menulis?" pertanyaan teman terlontar sedemikian rupa. Perihal hal ihwal aku menulis, justru tidak diawali dengan aku memulai menulis. Nah loh ... iya, bahkan profesi penulis yang ternyata ada di balik sebuah karya dalam bentuk tulisan pun, luput dari perhatianku. Jadi, kenapa aku menulis?" Iya, terbersit keinginan menulis ketika menerima souvenir beberapa buku pada sebuah 'party' pernikahan kerabat di Ibu Kota Jakarta.
Basic, latar belakang sebagai Alumni Kehutanan di salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku, Makassar. Berkesempatan memberi 'space' untuk memperkenalkan dunia Jurnalistik. Nah ... kilas balik yang tanpa saya sadari telah bersentuhan dengan dunia tulis menulis dengan mengikuti diklat jurnalistik kampus. Menggali memori yang telah lama 'terkubur' bahwa bercita-cita sebagai wartawan/wartawati yang di mataku adalah profesi yang 'keren'. Namun seiring berjalan waktu tanpa disertai rasa percaya diri bahkan terkesan 'minder' untuk memasuki dunia kerja jurnalistik yang akhirnya tanpa aksi menuju impian.
Fokus dalam pencarian kerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan primadona bagi siapapun. Aku pun menjadi salah satu peserta tes di antara ribuan peminat. Nah ... namun beberapa kali mengikuti 'pertarungan' tes calon ASN tersebut yang tak membuahkan hasil. Seiring sejalan melakoni pencarian menjadi calon ASN di hadapkan pun pada situasi dan kondisi yang 'memaksa' diri melakukan proses menemukan jawaban. Iya, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang bersemayan di dalam diri bahwa Apakah itu Menulis, Penulis?" Iya, setelah melihat secara langsung 'sosok' yang mampu dan bisa menulis serta menghasilkan buku sebagai souvenir di sebuah pernikahan kerabat.
Nah ... kembali lagi .... dan ... lagi.... kilas balik,mengundang pertanyaan dan terbersit dalam diri sekiranya melihat gambar/foto seseorang 'sosok' yang memuat profil di balik sampul buku pada bagian akhir atau belakang buku. O... itu seorang penulis, sosok penulis terlihat jelas dan terbacalah profil/biodata mereka. Entah ... rasa suka atau salut bahkan bangga yang tersisa olehku, yang pasti aku merasa 'ingin tahu' aku penasaran dalam bahasa keseharian.
Berkesempatan menjadi Anggota Dewan Pembaca di salah satu harian terbesar di kota Makassar. Kembali membuka memori aku bahwa kesenanganku menyaksikan foto-foto penulis yang termuat. Beberapa penulis idola akhirnya tertemui langsung dan bertatap muka. Sehingga memberi rasa yang tak terungkapkan dengan kata-kata, suka cita sebagai pembaca. Demikian karya perdana tersebutlah olehku dimuat di media cetak terbesar di kota Makassar, Puisi.
Tak semudah yang kuduga bahwa menulis itu gampang!"Nah ... Akhirnya secuil karya namun rasa bangga hadir pun.Selanjutnya membutuhkan kebesaran hati dari diri untuk karya melalui proses seleksi 'edit karya' demi hasil terbaik. Kekurangan untuk kesempurnaan sebuah karya membutuhkan sentuhan 'tangan' editor. Camkan itu! Alhamdulillah. Layak muat dan tak layak muat siap dihadapi oleh siapapun yang ingin bergelut dalam dunia tulis menulis.
Terus berkarya ..., membaca dan menulis yang seiring sejalan. Siap 'punya' bacaan atau tak siap 'punya' bacaan memberi pengaruh dalam berkarya. Sehingga akhirnya 'vakum' beberapa tahun dan cukup lama setelah karya yang secuil, sayang sekali!" Lalu akhirnya kembali dipertemukan oleh insan-insan yang bergelut dalam dunia literasi. Dorongan dan motivasi yang sejatinya telah diawali dari diri sendiri muncul untuk 'terus berkarya' dan 'tetap berkarya'. Semoga bermanfaat. Amiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KEMBALI BERSUA, HEY! MANADO CITY
Menyaksikan Pasutri Gaje, menarik untuk tak melewatkan film Pasutri Gaje yang berlatar belakang cerita, kisah dan kehidupan sepasang abdi ne...
-
YOU LIKE?, FESTIVAL LIKE 2, 2024 Festival Like merupakan ajang untuk mengenalkan aktualisasi kerja dan langkah - langkah korektif kebija...
-
Nostalgia Air Terjun Parangloe Ide Menyeruak di Meja Makan Berawal dari kunjungan Dinas teman kuliahan silam, ke Makassar yang ak...
Awalnya saya juga suka melihat2 profil para penulis di buku, Bu Muly. Lama2 tertarik. Lalu mulai menulis dan terus belajar sampai alhamdulillah bisa menulis buku juga :)
BalasHapustks ibu mugniar... Alhamdulillah saya bersyukur kenal Ibu, melalui IIDN .... salut prestasi Ibu... blog kabar ptofil. Wassalam.
BalasHapusBerhalangan hadir waktu acara P'Arqam Azikin, maaf.